Konsomsi Paracetamol Terus-terusan, Berbahaya?


Paracetamol ialah obat penghilang rasa sakit yang paling tidak sedikit digunakan. Paracetamol seringkali digunakan guna mengobati rasa sakit ringan sampai sedang, mulai dari sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, nyeri sendi, dan nyeri yang dialami selama flu. Obat ini dapat didapatkan dengan resep maupun tidak. Sehingga tidak sedikit orang yang memakai paracetamol dalam masa-masa yang lama. Lantas, adakah efek samping paracetamol dalam jangka panjang?

Adakah efek samping paracetamol?

Efek samping dari paracetamol sebetulnya jarang terjadi, namun tetap dapat muncul, seperti:

  • mual, sakit perut unsur atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan
  • urine berwarna gelap, feses berwarna pucat
  • kuning pada kulit dan mata
  • reaksi alergi, yang dapat mengakibatkan ruam dan bengkak
  • flushing, desakan darah rendah dan detak jantung cepat, ini kadang-kadang bisa terjadi saat paracetamol diserahkan di vena lengan Anda
  • kelainan darah, laksana trombositopenia (jumlah sel trombosit yang rendah) dan leukopenia (jumlah sel darah putih yang rendah)
  • kerusakan hati dan ginjal andai Anda memungut terlalu tidak sedikit (overdosis), ini bisa berdampak fatal pada permasalahan yang berat
Tidak seluruh orang merasakan efek samping tersebut. Namun, andai Anda merasakan salah satu fenomena tersebut sesudah minum paracetamol, segera hubungi dokter Anda.

Lantas, adakah efek samping paracetamol dalam jangka panjang?

Paracetamol dirasakan lebih aman daripada analgesik beda yang umum dipakai seperti obat antiinflamasi non-steroid (NSAID), laksana ibuprofen atau opioid.

Namun, pemakaian dalam jangka panjang masih diperdebatkan dan dirasakan remeh oleh sejumlah orang. Sebuah riset yang dipimpin oleh Profesor Philip Conaghan dari Fakultas Kedokteran di University of Leeds, membalas keraguan ini.

Dalam riset tersebut, semua peneliti mengejar bahwa ada bisa jadi risiko timbulnya penyakit jantung, masalah ginjal, dan gangguan pada sistem pencernaan dalam pemakaian paracetamol jangka panjang.

Meskipun memang, risiko yang disebutkan lumayan kecil, tapi kesempatan penyakit itu tetap ada.

Penelitian ini mengindikasikan bahwa risiko kesehatan yang merugikan dari pemakaian paracetamol dalam jangka panjang diremehkan. Terutama dalam kaitannya dengan penambahan risiko masalah jantung, gastrointestinal dan ginjal.

Memang riset ini masih perlu digali lebih dalam lagi, namun tetap saja Anda mesti berhati-hati dan konsultasikan dulu ke dokter bila hendak menggunakan paracetamol dalam jangka yang panjang.

Lantas, seberapa lama paracetamol aman digunakan?

Sejauh ini. tidak terdapat batasan atau patokan seberapa lama obat penghilang rasa sakit ini aman digunakan. Yang butuh diingat ialah Anda melulu boleh memakai obat ini saat merasakan sakit, entah tersebut sakit kepala atau nyeri di unsur tubuh lain.

Namun, andai memang rasa sakit dan nyeri yang kita alami tak kunjung sembuh, barangkali saja terdapat masalah atau gangguan yang terjadi pada tubuh Anda. Bila paling mengganggu dan berkelanjutan, usahakan segera periksakan diri ke dokter.

Agar, andai ada sebuah masalah kesehatan tertentu yang kita alami bisa dideteksi dini. Lagi-lagi, tidak jarang kali konsultasikan ke dokter bila hendak menggunakan obat dalam jangka panjang.

Posting Komentar

0 Komentar